Followers

Saturday, March 28, 2009

Imaginasi Dan 'syok sendiri'...

Assalamualaikum..
Suasana sangat sepi. Saya dapat mendengar bunyi titisan air yang menimpa dedaun kering di belakang, begitu juga suara kicau unggas, suara mereka menjadi halwa telinga saat itu. Saya juga menyaksikan seekor burung berwarna hijau di ranting pokok, berparuh agak panjang sedang berusaha memakan seekor ulat yang sedang menggeliat. Melalui jendela kaca kamar saya, tempat saya berbaring, saya melihatnya dengan takjub. Saya seperti ingin menahan nafas agar ia tidak menganggu konsentrasi burung itu. Saya nikmati senario itu dengan rasa sangat indah. Betapa tidak, selama ini, saya hanya melihatnya melalui dokumentari dari TV. Saya seakan terkejut dari mimpi saat burung itu terbang meninggalkan ranting Jika selama ini, saya abaikan keindahan yang ada di sekeliling saya. Saya lebih teruja membayangkan keindahan-keindahan di negara orang. Saya sering mengangankan, yang saya akan sampai ke negara itu dan negara ini. Membayangkan indahnya sungai sejuk dan air terjun di negara asing. Tidak hairan dalam penulisan saya yang lepas, saya sering berada di tempat yang tidak pernah saya jejaki. Bagaimana saya menggarap keindahan Gunung Cerimai di Indonesia. Saya dapat rasai sejuknya kaki saya saat saya menggarap senario perjalanan saya di kaki gunung tersebut. Dan seakan menelan aroma larva gunung berapi. Ah...kuatnya saya berimeginasi selama ini. Semua itu membuat saya tersenyum sendiri. Istilah-istilah ’syok sendiri’ yang sering digunakan kepada kami selama ini kembali bermain di ingatan saya. Ya! Pada saya, kami tidak perlu marah dengan istilah-istilah seperti itu. Kerana semua orang akan merasakan ia melahirkan sesuatu yang baik dan ingin orang lain dapat merasai apa yang dia rasai. Begitu juga saya. Dan, apapun saya tetap rasa bersyukur dengan kekuatan imaginasi yang kurniakanNYA. Tanpa kekuatan imaginasi saya tidak mampu menghasilkan Hanya Sebatas Ini dan Rindu Berbisik. Kedua-duanya saya garapkan keindahan alam ciptaan Tuhan di bumi yang berbeda. Begitu juga dengan karya yang bakal terbit nanti.
Sesungguhnya bumi kita adalah bumi terindah di dunia ini. Alhamdulillah.
Wassalam.

Tuesday, March 24, 2009

Saya mula takut..

Asalamualaikum..
Terima kasih kepada pembaca yg masih sudi mengunjungi anjung blog saya sekalipun saya tidak berbuat apapun di sini. Sibuk ke saya? Atau saya tidak bijak mengatur jadual hidup? kerja pejabat, kerja rumah. Saya keliru. Mana satu yang harus didulukan? Penulisan? Novel baru, skrip, puisi dan penulisan sy yang lain. Dua minggu kebelakangan ini, sy menghabiskan masa di depan laptop hingga jam dua pagi. Saya menekuni kerja yg sepatutnya sy selesaikan bukan di rumah. Saya seakan mengabaikan yang sepatutnya saya dahulukan. Termasuk kesihatan saya. Teruknya saya. Malam tadi tertidur di kerusi di depan laptop. Saya tersedar, jam menunjukkan 2.30 pg. Saya rasa kelainan pada diri saya. Sebelah kepala saya terasa kebas. Beberapa kali saya memicit-micitnya. Saya mula panik. Ya Allah! Apa yang terjadi pada saya? Macam2 tergambar di ingatan saya. Tentang strok, tentang penyakit yang macam-macam..ada kengerian. Saya masuk kamar dan berusaha melelapkan mata. Gentarnya saya dengan gambaran-gambaran itu. Subhanallah! terkenang saya, tentang orang2 terdekat yang mendahului saya. Saya memejamkan mata saya, mengharapkan saya mampu melelapkan mata. Saya mengharapkan apa yang saya alami itu akan berakhir bila saya bangkit...ternyata anggapan saya meleset..Ya Allah! hingga saat ini saya masih merasakannya...kepada pembaca budiman...segala saya rahsiakan daripada pengetahuan insan-insan yang saya cintai dalam hidup saya.

Thursday, March 5, 2009

KEKASIH

Engkaulah yang bernama kekasih
yang bertamu di kala malam
lalu digiring bersama mentari
ke benua pagi
meluntur dalam diam
ke daerah silam

Engkaulah yang bernama kekasih
yang merungkai misteri
penuh rahsia waktu berikutnya
tentang siang yang sangat panjang
dan malam-malam kita
bercumbu di kamar resah.

Indah hairani

SEPI

Ketika engkau pergi
angin lelah di kaki bukit
sungai membeku
belentara membisu
saujana benua
tanpa suara

Ketika engkau kembali
aku seperti sudah tiada lagi.

Indah Hairani