Ucapan Terima Kasih...kado buatku

Sebagai menghargai sebuah persahabatan dan menghargai puisi buat saya,saya pastekan puisi yang diantarkan seorang teman dari seberang.

Moh. Ghufron Cholid August 6 at 3:08pm
Teruntuk sahabat Indah Hairani Latif, Kuala Terengganu

Rindumu berbisik
Pada tiap desir yang menjelma jejak

Angin mengisahkan kenangan yang kau kekalkan
Hingga aku tahu makna pertemuan dan perpisahan

Terkadang tinta airmatamu melukis luka
Namun penuh doa berbingkai ridla

Rindumu berbisik
Hatiku terusik

Kini
Aku semakin tahu
Rindumu berbisik
Bukan untuk mengusik
Melainkan berbagi jejak

Kini
Aku semakin mengerti
Rindumu berbisik
Bukan untuk mengusik
Melainkan menegaskan keyakinan
Pertemuan dan perpisahan
Serupa baju dan celana
Menambah pesona kedewasaan jiwa

Al-Amien, 6 Agustus 2010
Puisi ini aku buat, setelah aku membaca sekilas novel Rindu Berbisik Karya Indah Hairani asal Kuala Terengganu.
Selamat membaca dan selamat mengapresiasi dan untuk sahabat Indah Hairani Latif terimakasih atas kado persahabatan dan persaudaraanmu yang tulus, walau berbeda negara.

BAHASA JIWA YANG MENDALAM

Assalamualaikum, sudah lama tak update blog,
Banyak sangat yg ingin dikongsikan bersama pembaca. Sedikit sibuk dengan tugas-tugas ‘ad-hoc’ dan juga yang terancang sebelumnya. Festival Gamelan Sedunia telah selesai, sekalipun sumbangan saya dalam program sangat kecil, namun tugas-tugas saya memberi erti besar pada saya. Tugas-tugas saya dalam dokumentasi inventori memberi peluang saya bertemu dengan ketua dan ahli berbagai kumpulan.. Sudah tentu pertemuan itu saya isikan sepenuhnya, pertemuan saya dengan sdr. Sri Joko Roharjo Dalang dari Grup Benawar, ibu Kartika dari grup Sanggar Murti, sdr Danis, Boby Budi Santosa, gitaris hebat dari kumpulan Benawar. Malah ramai lagi yang saya temui. Interview saya bukan hanya berkisar pada penglibatan mereka dan dunia gamelan malah meliputi pandangan mereka tentang muzik dan seni yang lain. Meremang dan sangat teruja, mereka memiliki bahasa jiwa yang mendalam. Mentafsirkan dengan sangat halus. Rata-rata mereka memiliki master dalam bidang masing-masing. Kenayakkan mereka adalah pensyarah dan tenaga pengaraj di Institut Seni Indonesia di seluruh negeri di negara tesebut. Sangat membanggakan. Tidak hairan mereka sudah terbang ke pelusuk dunia. ..Russia, USA, Perancis, Jepun, Belanda, Australia, Singapura, Tunisia, New Zealand, England dan banyak lagi. Sesungguhnya kehadiran mereka tidak bersahaja. Insya-ALLAH pada kesempatan lain saya akan menulis lagi tentang mereka dan program yang baru berlalu…salam syg dari Ndah.

KREAVITI ANAK TEMPATAN MEMUKAU....

Assalamualaikum buat semua pengunjung,
Lama tak ‘update’, rindu rasanya. Tak ada buah tangan terbaik untuk semua yang datang kecuali sedikit keterujaan untuk di kongsi bersama pembaca. Bila program untuk ke sana diajukan, saya orang yang sangat tak sabar untuk ke sana, apa tidaknya, peluang untuk bertemu Prof. Sulaiman bin Abdul Ghani sebagai Chief Executive Officer di TIDE bukanlah mudah. Bila Sue bertanya saya;
“Akak nak jumpa Prof.? Beliau ada.” Saya tersenyum. Kalaulah saya boleh jerit, saya akan cakap “Ya! Sue…tq Sue, sayang, Sue.” Saya simpan kegembiraan itu, senyap-senyap.
“Sue, akak datang secara tak formal dik. Tak elok rasa mengganggu beliau”, Ujar saya.
“Tak kak..Profpun nak jumpa akak,” Wah! Happynya saya..
Pada jam 2.30 saya tiba di TIDE bersama Gee dan dua orang student praktikal dari UMS. Sue dan Ayu datang menyambut kami dan hampir duapuluh minit, kami dibawa melihat pakaian hasil rekaan anak tempat yang telah merangkul anugerah berbagai peringkat pertandingan berprestij negara. Prof muncul dengan senyum, dan sayalah org yang paling gembira pada pertemuan itu. Banyak perkara yang dibincangkan dan diperkatakan oleh beliau, dan sepanjang pertemuan itu saya seperti tidak terlepas walaupun satu perkataan. Dan perkataan terakhir dari beliau,
“Saya berterima kerana sudi berkunjung dan berharap kita dapat saling berkongsi banyak perkara. Bidang tekstil warisan ini sangat luas..”aduhai..apa yang mampu saya katakana selain dari mengucapkan ribuan terima kasih dan memohon maaf kerana mengambil waktu beliau selama hampir satu jam. Kepada Sue dan Ayu, kalian sangat bertuah memiliki boss seperti Prof. Saya tinggalkan perkarangan TIDE dengan seribu angan-angan.
Salam sayang buat semua dari Ndah.

DENGAN PENA BAHASA

Dengan pena bahasa
kutulis bisik sukmaku
dalam susun aksara
rindu yang kian tua
pada daun yang meluruh
di halaman jiwa

Ketika senja jingga
kutulis setiaku yang dewasa
pada pipi mentari
dan ketika semilir angin
mengucup bibir rembulan
ketika embun mulai
meniduri dada malam
dan tinta masih tersisa
kutulis lagi bisik sukmaku
dengan pena bahasa
dalam susun aksara
kalimah cinta
yang lebih sempurna.

AKU HANYALAH

Aku hanya bebunga rumput
bertabur pada natar jingga
antara jalur-jalur melintang
dan garis-garis berdiri
diterbangkan angin
bertebar di pasir
ketika hujan rintik
dan air mula mulih
aku terdampar
dan tersangkut
pada gigi mentari

Akupun hanya
sepohon senduduk
belajar berbunga
ketika langsat
kuning mencelah
aku terbiar di pangkal.

Aku hanya bunga rumput
dan sepohon senduduk.

RINDU...SERINDU-RINDUNYA...

Rindu..rindu serindunya buat semua pengunjung Pena Indah Hairani,
dah lama tak update, waktu sgt terbatas. Minggu lepas saya tak berkesempatan untuk berlama di anjung, sesekali menjenguk dan memberi respon kepada pengunjung. Saya ke eksplorasi mak yong di sri pasifik hotel, sangat menarik dan ingin berkongsi dengan semua pembaca..namun sgt terhad, sekejap lagi saya akn berangkat lagi untuk satu lagi program di sana. apapun saya sediakan beberapa foto untuk ditatap. Salam sayang dari indah.

DAERAH RINDU

Pagi yang damai
ketika aku menjejak kaki
di daerah dan perbukitan sepi ini
kudengar bisik angin
dan desir air di celah-celah batu
rindukupun menjamah ingatan
pada putihnya kuntum burgenvilla
yang sempat kupetik
dan lingkar kabus pada leher pagi...
ketika kusentuh sejuk mengalir ke hati
Lalu aku berdiri menyeru namamu berkali