Followers

Monday, July 28, 2008

RINDU YANG TERTANGGUH

( Epilog sebuah pertemuan )

Saat pertemuan itu
kami seakan terlupa
telah dua dekad
melewati perpisahan
bila saling menyapa

”Awak masih seperti dahulu”

sedangkan hakikatnya
kami dibutai perasaan.

Terlakar di mata
adalah wajah-wajah
pada remaja yang dilewati
lantas airmata menitis.

Waktu yang sesingkat itu
saling diisikan dengan rindu-rindu
yang tertangguh
sehingga terlupa
kami tidak layak lagi untuk bemimpi
namun tetap meluahkannya
sehingga kehilangan kata-kata.

Lalu membiarkan
pandangan saling berbicara...

Kami seakan ingin
menahan matahari dan bulan
tetapi ia seperti berlari.

Saat perpisahan itu datang lagi
dan tidak pasti perpisahan
dua dekad akan datang
masih ada sisa rindu

Lalu setiap kepingan derita
lewat perpisahan kedua
kami kunyah dan kami telan
seterusnya berusaha untuk menikmatinya
sebagai sesuatu yang paling indah
sedangkan kami mengerti
kami membohongi hati kami.

Indah Hairani

1 comment:

NorzitaMohdDom said...

rindu yang tertangguh sememangnya memutik rasa sedu yang tidak terbayangkan...
Namun pertemuan setelah 2 dekad berlalu ini, terabadi dengan terkawalnya diri dan perasaan kerana batas kedewasaan yang sudah mantap...


*terasa meresap dalam diri saat membaca ouisi ini..jelas dan telus :) indah seindah nama penulisnya :)