Followers

Saturday, October 31, 2009

RINDUKU


Sesekali engkau datang
lantas mengetuk kamar ingatku
tentang pertemuan itu
di ladang yang kita pernah
memetik buah cinta
yang ranum
dan merasa hampa
saat ingin menikmatinya
ia terlepas dari genggaman.

Lalu kita sama-sama
membiarkan ia kering
dan dihembus angin

Kini aku menjadi rindu
saat pertama kita bertemu.

2 comments:

Haiza Najwa said...

Do you believe klu akak kata, akak mengalami urofia dr hujung kepala hingga ke pangkal kalbu menghayati puisi Indah ney..aduhai sedapnyer, tak tergambarkan. I rasa seolah-olah sedang menapak melalui jln-jln kenangan bersama seseorang yg pernah sangat I cintai dlu. Poyokan? Tapi that was d whole truth. Imagine how poem could affect the declamator! Goodness gracious Indah..you memang pemuisi yg indah!

Indah Hairani said...

Salam kak. terima kasih, meremang ndah..sebegitu akan menilainya..secara jujur ndah tak tahu menulis puisi ia sekadar lontaran suara hati ndah. Terima kasih sekali lagi kak.