Followers

Tuesday, November 17, 2009

SETIA


Antara keriukan engsel pintu
dan gesekan telapak kaki
ada segumpal ingatan
yang kau tinggalkan
pada selasar dan beranda usang
saat kita menghitung sarang labah-labah
dan sejumlah mutiara embun di celahnya
lantas antara seringai mentari
kita menghimpunnya di telapak tangan
namun kering di celah jemari
dan kita saling berteleku

Kini keriukan engsel
gesekan telapak kaki
hanyalah desir angin
yang menyusur daun pintu
dan aku tetap setia di sini.

10 comments:

Ghazali Lateh said...

Salam ziarah! Hebatnya tuan mencanai kata...

Indah Hairani said...

Salam tuan Ghazali,
Saat ia datang sy tidak pernah membiarkan dia hilan lantas ia saya canaikan...sy hanya kedil tuan..sering terlupa..

AzmaMurni Aziz said...

Salam Indah..

Terkadang desir angin yang tidak pernah meninggalkan kita
sebenarnya adalah deraian semangat
yang harus kita kutip dan genggam
agar tidak terus hilang..
kerana
di antara setiap detik dan saat itu
adalah sebahagian daripada diri
yang kita gelarnya sebagai kenangan.
masa pasti berlalu
tapi kita akan tetap wujud
selagi waktu-waktu yang berlalu kita jalin erat dalam ingatan..

Indah Hairani said...

Salam kembali kasih..
desir angin yang sesekali berhembus adalah derap telapak kenangan. Makasih dan salam sayang buat Qasih

Hani Fazuha said...

Salam kak..Indah betul bahasanya seindah nama org yang mencoretkannya..

kak ila said...

indah, indah...

nahmy said...

syahdu...dan mendesik jiwa

Indah Hairani said...

Tq hani..
bahasa hati mmg indah dik..salam sayang

Indah Hairani said...

salam ila..
ia disemai kemudian tumbuh dgn suburnya..slm syg

Indah Hairani said...

Salam sdr Nahmy, terima kasih dan terima kasih..saya hanya insan kerdil yg hanya memiliki sejumlah kata-kata..salam hormat.