Followers

Thursday, February 2, 2012

DIAN RAHIMI ...

Dia yang saya kenal, sering tersenyum dan tertawa kecil mengingatkan saya ketika pertama kami kenal. Saya masih ingat bagaimana lebarnya senyum sedangkan matanya berkaca. Sesaat saya tidak tahu berbuat apa-apa. Kami bersalam erat dan sempat hati saya berkata-kata, apa sebenarnya yang membuat matanya basah? Saya tersentuh bila dia memberitahu betapa terharu dan gembiranya dia dengan pertemuan itu. Saya pernah bercita-cita untuk menjadi penulis dan tak sangka hari ini saya bertemu dengan Ndah. Saya tidak menjawab sebaliknya hanya merenungnya dalam-dalam, menyelami sanubarinya. Dia insan yang penuh luka. Dan hari ini, kami bertemu lagi. Kami belajar bersama-sama, membelek buku sama-sama dan ketika mengupas dan membincangkan setiap topik, sekali lagi saya terkesima..sesungguhnya dia insan yang sangat istimewa...barangkali dia tidak duduk bersama kami sebagai seorang pelajar seperti hari ini...sekiranya masa lalunya indah.. dia mungkin sebaris dengan pembimbing-pembimbing kami di menara gading ini...dialah DIAN RAHIMI. Seorang insan istimewa di hati saya. Melihat kehebatannya saya teringat kata pepatah, 'jangan menilai buku dari kulitnya'.Tahniah Kak Dian...pertemuan kita sangat berharga...salam sayang dari Ndah.

No comments: