Izinkan aku berlama di dadamu
menguliti setiap luka
mendengar setiap rintih
dari setiap calar yang tergaris
dan darah yang mengalir
agar aku bisa merasa pedih luka
dan ringismu
sambil menyapunya
dengan telapak tanganku
Akan kuungkap kembali
cinta kita yang pernah kita
kita semai benihnya di bukit
dan menjalar akarnya ke lembah
lalu meneguk segarnya di muara
ia terus segar bertunas
menumbuh dahan-dahan dan ranting
Kini
aku kembali di daerah ini
mengusir sepimu
dan mensyairkan cinta kita.
2 comments:
Saya cuba2 nulis puisi tak menjadi gak.
Owh...semua orang boleh menulis puisi tuan...keluarkan sahaja dalam bahasa jiwa kita...keindahan ttp ada..walau bagaimana ia luahkan..
Post a Comment