
Ketika mentari melarik kerawang jingga
pada dada langit senja
tatkala fluit menjerit
pelataran itu kembali sepi
ada sepasang camar terbang
mengintai bayang di air
dan menggugurkan mimpi-mimpi mereka
Aku datang menjaring rindumu
yang tertumpah di muara
Kulihat wajahmu terdampar
pada buih-buih yang memecah
menyapa ingatanku padamu
yang tak pernah kering
Pada sejuring senyum
sepasang mata jerih
ada mimpi yang sangat sarat
ketika selamat tinggal kauucap
lalu rinduku
terjaring di muara.
5 comments:
ermmmmm.........
puisi mu tak pernah mengecewakan indah...tersenyum sendirian :)
Terima kasih Haris Indera..
sy akan belajar memahami bahasa diam sdr...ermmm
wassalam
Salam buat insan yang datang sebagai 'anonymous'..puisi datang dari sudut hati yg paling dalam..
dan saya luahkannya nuat tatapan semua..terima kasih..
Salam buat insan yang datang sebagai 'anonymous'..puisi datang dari sudut hati yg paling dalam..
dan saya luahkannya nuat tatapan semua..terima kasih..
Post a Comment