Followers

Wednesday, March 31, 2010

Rinduku Terjaring di Muara



Ketika mentari melarik kerawang jingga
pada dada langit senja
tatkala fluit menjerit
pelataran itu kembali sepi
ada sepasang camar terbang
mengintai bayang di air
dan menggugurkan mimpi-mimpi mereka

Aku datang menjaring rindumu
yang tertumpah di muara
Kulihat wajahmu terdampar
pada buih-buih yang memecah
menyapa ingatanku padamu
yang tak pernah kering

Pada sejuring senyum
sepasang mata jerih
ada mimpi yang sangat sarat
ketika selamat tinggal kauucap

lalu rinduku
terjaring di muara.

5 comments:

HARIS INDERA said...

ermmmmm.........

Anonymous said...

puisi mu tak pernah mengecewakan indah...tersenyum sendirian :)

Indah Hairani said...

Terima kasih Haris Indera..
sy akan belajar memahami bahasa diam sdr...ermmm
wassalam

Indah Hairani said...

Salam buat insan yang datang sebagai 'anonymous'..puisi datang dari sudut hati yg paling dalam..
dan saya luahkannya nuat tatapan semua..terima kasih..

Indah Hairani said...

Salam buat insan yang datang sebagai 'anonymous'..puisi datang dari sudut hati yg paling dalam..
dan saya luahkannya nuat tatapan semua..terima kasih..