Followers

Saturday, April 17, 2010

RINDU SEMALAM


Masih adakah sisa waktu
untuk kita bercerita
sambil duduk di bangku kayu
dan menunggu rinai berhenti
seketika kita terdiam
oleh nyanyian ombak
dan siulan angin
kita melepas resah
di bahu hari yang mula hangat
sambil sesekali
saling mengusap pipi yang semakin basah

Akupun rindu
pada camar yang terbang
membawa mimpi
dari benua ke benua
lalu singgah di muara cinta
ketika kita mula berangkat
ada janji yang kita tinggalkan
di bangku kayu itu


Aku rindu
Rindu pada gemersik suaramu
Rindu untuk kembali bercerita seperti dahulu.

13 comments:

Unknown said...

Salam terindah buat k.indah.
indah sunggu puisi ni... tekenang kembali detik² lalu.. ahh.. terlalu manis saat² itu.

Indah Hairani said...

Salam buat ALG...terima kasih dik...biarkan ia pergi....detik manis itu,,,

HARIS INDERA said...

Bicara rinduku itu bicara sendu
Cerita rinduku itu cerita kalbu
Gemersik suara itu nyanyian sang camar
Dari muara cinta ke lautan gelora jiwa
Dari pulau ke pulau mengusung rindu... See More

Aku pun rindu
Ingin ku usap keringkan pipimu itu
Dibangku kayu itu kita pernah bertemu
Dibawah pepohon rhu berpayung redup
Hari hangat itu terasa syahdu
Tika itu rinai masih belum berhentti
Ombak berpulas dan angin menderu
Kita bercerita bertemankan bayu
Hingga terleka masa telah berlalu
Ceria itu cerita rinduku
Kini tinggal sisa bersama waktu
Mungkin suatu hari aku kembali
Di bangku kayu itu
Jika ia masih disitu

Indah Hairani said...

Salam sdr Indera..
banyaknya kebetulan..
banyaknya keserupaan
dunia ini sangat sempit
namun cinta yg hidup sangat luas..
wasalam

Anonymous said...

seperti ada link antara indah hairani dengan haris indera...ermmm!!!!

Indah Hairani said...

salam IH & HI? tidak....kami sekadar saling menghargai....

HARIS INDERA said...

kebetulan itu ada dimana mana...tidak terduga dan tidak terjangka...semuanya mungkin menjadi suatu kemungkinan yang kebetulan....

Masbi Ar said...

andai saja bangku kayu itu boleh bicara, pasti ia tak akan bohong kerana si camar pengikat kesetiaan yang mimpinya berlabuh di muara cinta

mohamad kholid said...

indah puisi tu... saya bab2 puisi ni selalu angkat tangan.

Indah Hairani said...

salam buat Masbi Ar...terima kasih sudi singgah...dan sama2 mengahyati RS..

Indah Hairani said...

buat mohamadkholid..salam buat anda yang sudi berkunjung ke anjung blog saya...

Anonymous said...

hai...nampak lain benar puisi-puisi mereka berdua ni..memang sah ada link perasaan..

Anonymous said...

kebeteluan, kebetulan juga...biasanya kebetulan tu hadir hanya sesekali...tetapi kalau dah selalu bukannya dikatakan kebeteluan..tapi dirancang...betul tak..