Followers

Saturday, May 1, 2010

SERAUT WAJAH YANG HILANG PESONA

Telah hilang pesona
pada kerdip mata
dan senyum nipis di bibirnya
ada lara yang mengintai
dari celah jendela
ketika senja menyapa
dia meratap setia yang pergi
di kamar yang masih wangi
dan setanggi masih melekat pada tenda
dia belajar meniduri duka
dan memaknai malam
ketika cintanya ternoda

Ketika dia bangkit
fajar belum merekah
ada mimpi yang tertinggal di bantal
dan airmatanya tertumpah di lantai
dan aku mula belajar memaknai seraut wajah cinta.

3 comments:

HARIS INDERA said...

setia itu kau baca dari jendela hatimu
bagaimana pula dari jendela hatiku
ketika engkau masih bermimpi bersama bulan
aku masih terjaga sepi bertemankan bintang

Kamar itu telah hilang wangi setanggi
Tenda itu juga telah luruh ke ribaan lantai sepi
Aku bukan memaknai malam
Tetapi malam itu temanku yang setia
Sejak dari dahulu lagi
Tidak seperti engkau yang hanya hadir dan pergi
Ketika aku bangkit
Hanya duri yang tertinggal di bantal
Hanya selumbar yang berserakkan di lantai
Tetapi engkau salah erti
Sangkamu mawar wangi yang engkau tinggalkan
Hakikatnya rekahan hati
kerna setia mu sudah berpaling pergi
Hanya yang ada
Ilahi….

Indah Hairani said...

Sentuhan puisi seorang saudaraku...
terima kasih sdr. Haris...

Indah Hairani said...

Sentuhan puisi seorang saudaraku...
terima kasih sdr. Haris...