Telah ku baca
warkah cintaNya yang Agung
penuh tartil dan tajwid
syahdunya menyentuh kalbu
Tertulis janjiNya
pada malam yang damai
bulan berwajah penuh
akan datang anugerah terindah
menemui setiap kekasih yang beriktikaf
dan menunggunya dengan rindu yang sarat
pohon –pohon tunduk mudajat
laut menjadi tenang
langit Kirmizi bertukar wajah
pintu-pintunya terbuka luas
akan turun Ar_Ruh menebarkan kepaknya
lalu menggugurkan luk-luk dan merjan
tertebar ke segenap maya
dan syuruk sesudahnya mentari putih tanpa sinar
Pada saat bulan paling sabit
aku mengusap lagi butir-butir airmata yang gugur
luk-luk dan merjan tidak jua terpungut olehku.
Indah Hairani
No comments:
Post a Comment