Puisi ini saya tuliskan pada tahun 1427 Hijrah dan pernah dideklamasikan pada Ramadhan tersebut di Trg. FM, dan sempena Ramadhan yang bakal hadir, saya bawa ke blog untuk dihayati oleh pembaca..
EPILOG JANJI KEKASIH
Telah ku baca warkah cintaNya yang Agung
penuh tartil dan tajwid
syahdunya menyentuh kalbu
Tertulis janjiNya
pada malam yang damai
bulan berwajah penuh
akan datang anugerah terindah
menemui setiap kekasih yang beriktikaf
dan menunggunya dengan rindu yang sarat
pohon-pohon tunduk munajat
laut-laut menjadi tenang
langit kirmizi menukar wajah
pintu-pintunya terbuka luas
akan turun Ar-Ruh menebarkan kepaknya
lalu menggugurkan luk-luk dan merjan
tertebar ke segenap maya
dan syuruk sesudahnya mentari putih tanpa sinar.
Pada saat bulan yang paling sabit
Aku mengusap lagi butir-butir airmata yang gugur
Luk-luk dan merjan tidak jua terpungut olehku.
Bukit Losong, Kuala Terengganu
Ramadhan 1427
Telah ku baca warkah cintaNya yang Agung
penuh tartil dan tajwid
syahdunya menyentuh kalbu
Tertulis janjiNya
pada malam yang damai
bulan berwajah penuh
akan datang anugerah terindah
menemui setiap kekasih yang beriktikaf
dan menunggunya dengan rindu yang sarat
pohon-pohon tunduk munajat
laut-laut menjadi tenang
langit kirmizi menukar wajah
pintu-pintunya terbuka luas
akan turun Ar-Ruh menebarkan kepaknya
lalu menggugurkan luk-luk dan merjan
tertebar ke segenap maya
dan syuruk sesudahnya mentari putih tanpa sinar.
Pada saat bulan yang paling sabit
Aku mengusap lagi butir-butir airmata yang gugur
Luk-luk dan merjan tidak jua terpungut olehku.
Bukit Losong, Kuala Terengganu
Ramadhan 1427
No comments:
Post a Comment