Dengan pena bahasa
kutulis bisik sukmaku
dalam susun aksara
rindu yang kian tua
pada daun yang meluruh
di halaman jiwa
Ketika senja jingga
kutulis setiaku yang dewasa
pada pipi mentari
dan ketika semilir angin
mengucup bibir rembulan
ketika embun mulai
meniduri dada malam
dan tinta masih tersisa
kutulis lagi bisik sukmaku
dengan pena bahasa
dalam susun aksara
kalimah cinta
yang lebih sempurna.
2 comments:
Dengan pena bahasa
kususun tiap kata
menjadi irama kasih
dengan tinta yang masih basah
kuukir lagu rindu
satu-persatu..
kususun aksara demi aksara
menjadi selimut setia
di hujung merah senja
agar esok..
bila tinta ini tak lagi berwarna
masih dapat kugenggam
pena bahasa ini sebagai bukti
cinta itu telah cukup sempurna..
Qasih....
telah hampir terbuka
segala hijabmu,
terima kasih...
Post a Comment